LANDAK (DSP3AKB) - Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, usia kurang dari 18 tahun masih tergolong anak-anak. Untuk itu, BKKBN memberikan batasan usia pernikahan 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun untuk pria. Rekomendasi ini melayani demi untuk masyarakat, agar pasangan yang baru menikah memiliki kesiapan yang matang dalam mengarungi rumah tangga, sehingga dalam keluarga juga tercipta hubungan yang berkualitas. dalam berumah tangga menjaga keharmonisannya bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memerlukan kedewasaan berpikir dan bertindak setiap adanya guncangan yang muncul, baik akibat ekonomi, masalah internal maupun eksternal.
Sosialisasi Pemahaman Kesehatan Reproduksi bagi Calon pengantin di Desa Ampadi Kecamatan Meranti yang melibatkan Remaja belum menikah disambut antusias oleh remaja sebagai peserta pada kegiatan tersebut, pada sambutan nya Kasi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana Bidang Keluarga Berencana dan Data Penduduk Endang Sulastri, SKM yang memawaliki Kepala Dinas SP3AKB mengatakan “peran orangtua sangat penting dalam memahami perkembangan anaknya dalam mencapai tahapan tertentu yang akan menghantarkan mereka untuk siap dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat”. Jum’at (11/06/21)
Pada pertemuan sosialisasi ini turut hadir Kepala Puskesmas Meranti Kamisius Urip dan Kepala Desa Ampadi, serta perangkat desa yang ikut mendengarkan materi yang disampaikan oleh Narasumber dari Puskesmas Meranti.
Kepala Desa Ampadi mengucapkan terima kasih kepada Dinas Sosial PPPA dan KB serta Puskesmas Meranti yang bersedia melakukan pembinaan remaja di Desa Ampadi, “banyak sekali pengetahuan dan ilmu tambahan bagi remaja agar tidak terjerumus pada pergaulan yang salah “ ujar amsyah.
Diakhir kegiatan pertemuan Endang Sulastri mengharapkan kepada remaja melalui Kepala Desa dan PLKB Kecamatan Meranti agar dapat membentuk kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) agar kegiatan pembinaan dapat terus berlanjut, remaja memiliki wadah komunikasi, interaksi, dan tukar pengalaman serta pemikiran antara keluarga yang sedang atau akan menghadapi masalah remaja sehingga bisa memberikan pandangan untuk memecahkan masalah secara bersama.(nz)